Until He Let Me Go

Ada banyak hal yang tidak bisa aku cantumkan dalam laporan auditku…

Seperti bau parfum mahal yang membekas di dinding lift pribadi.

Seperti rasa dingin di menempel leherku saat dia menatap, bahkan sebelum aku sempat melihatnya.

Namanya Cassian De Luca. Dan sejak hari pertama aku menapakkan kaki di kantornya—aku tahu, audit ini bukan soal angka. Ini tentang kekuasaan dan dominasi.

Dan aku hanyalah alat kecil di dalam permainan yang terlalu besar.

“Nama lengkap?”
Suaranya berat, lembut, tapi penuh instruksi. Tidak ada nada basa-basi. Tidak ada senyum sambutan.

“Elira. Elira Mardeaux.”

Ia mengangguk sekali, lalu menatapku seolah aku adalah laporan keuangan yang penuh manipulasi. Atau mungkin... wanita yang ingin ia kuasai hanya karena keberaniannya mengetuk dan membuka pintu yang salah.

Dia berjalan mendekatiku, aku mundur selangkah demi selangkah hingga dinding kantornya mencegahku untuk bergerak mundur lagi. Matanya menusuk tajam ke arah mataku lalu bergerak turun ke dadaku dan kembali lagi menghujam mataku.

Begitu dekat jarak diantara kami hingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang dingin. Apalagi saat tangannya yang kokoh dan terlihat penuh kekuatan membelai bibirku, leherku dan berhenti tepat di dadaku hanya beberapa senti di atas payudaraku.

“Aku tidak suka diawasi, Elira,” bisiknya, “tapi kau boleh tinggal... kalau tahu cara bertahan,” ujarnya seraya berbisik di telingaku, dengan bibirnya yang basah sedikit menempel di telingaku.

Di saat itu aku seharusnya pergi, meninggalkan bangunan ini setelah menyerahkan laporan awal, terkait temuan audit ku.

Tapi aku tetap tinggal. Dengan jantung berdebar. Dengan rasa takut yang membuatku basah dibawah sana oleh alasan yang tak bisa kuakui.

Malam pertama aku menginap mansion mewahnya,, aku tahu tak ada kunci yang bisa benar-benar menahan pintu kamar dari ketukannya.

Dan tak ada sistem keamanan yang bisa melindungiku dari seseorang yang tidak saja berniat untuk menyentuh… tapi berniat menghapus batas tubuh dan kendali.

Dia tidak mengikatku. Tapi malam itu aku tidak bisa pergi, entah karena pesonanya atau karena rasa kesepian yang menyergapku sekian lama. Cassian De Luca adalah laki laki yang sulit ku tolak. Dan andai dia datang untuk menaklukkanku, aku tidak punya niat sedikitpun untuk mencegahnya.

Dan yang lebih menakutkan:
Aku sangat menginginkan dirinya dan dominasinya…

Baca Chapter 1 di Karyakarsa