The Void

Chapter 2 . Halloween at The Black Thistle

“When the rational man mocks the unseen, the unseen waits for its proof.”
The Akashic Record
The Invitation

Sore itu, Gareth merapikan meja kerjanya di klinik Star and Heaven Counselling. Sesaat sebelum pulang, tiba tiba sekretarisnya, Darel, memberitahu lewat telepon bahwa rekan kerja sekaligus partner bisnis Gareth, yaitu Dr Callum Reid datang ingin bertemu. Segera saja Gareth memerintahkan Darel untuk mempersilahkan beliau masuk.

Dr Reid adalah mitra Gareth mendirikan Klinik Konsultasi Star and Heaven. Mereka saling kenal sudah cukup lama. Berperawakan atletis, usia di awal 40 tahun, dengan wajah tampan dan rambut coklat pirang serta mata biru menggoda. Dr Reid punya selera humor yang baik dan sangat enak diajak bicara. Bisa dibilang beliau adalah teman akrab Gareth.

“Hai Reid Masuklah. Apa yang membawamu kemari sore ini?”

“Hai Gareth, lama kita tidak bertemu, kebetulan aku lewat sini dan sengaja mampir untuk menjengukmu. Kau terlihat sehat dan bugar.. “

“Ah bisa aja, aku yakin kau bukan sekedar kebetulan lewat, pasti ada sesuatu yang ingin kau sampaikan.

Mereka tertawa lebar sambil bersalaman. Setelah mempersilahkan duduk, Gareth pun kembali menanyakan alasan Dr Reid mengunjunginya.

“Tidak ada yang istimewa Gareth, hanya saja aku, kau dan Michael sudah lama tidak bertemu sekedar untuk membicarakan Klinik dan merayakan kesuksesan kita. Kebetulan sepupuku John membuka Cafe Baru dengan nama The Black Thistle. Soft opening nya malam ini. Aku ingin kita kesana untuk yah, sekedar minum dan melewatkan malam.”

Gareth menunjukkan ekspresi terkejut atas undangan itu. Sebenarnya dalam hati dia tidak begitu berminat, tetapi karena Dr Reid adalah teman akrab sekaligus partner bisnis, tidak enak rasanya jika mengabaikan undangan tersebut.

“Ayolah Gareth, kau bisa mengajak Isobel bila perlu. Sehingga kau tidak perlu khawatir meninggalkan dia sendiri di rumah.”

“Ah aku tidak yakin Isobel bersedia ikut. Dia introvert dan lebih suka berkutat dengan bukunya daripada pergi jalan jalan. Tapi, kau jangan khawatir, malam ini aku akan meluncur ke Black Thistle. Tunggu aku di sana.”

Reid tampak senang lalu dia berkata,” Terima Kasih Gareth, aku sangat menghargai kesediaanmu untuk hadir. Baiklah aku akan segera menemui Michael dan sekalian mengajaknya, kita ketemu di sana.”

Tak lama Reid pun pergi meninggalkan Gareth terpaku seorang diri. Undangan ini sebenarnya merupakan kesempatan untuk mengajak Isobel bersantai dan bersenang senang. Tetapi entahlah keengganan menguasai kalbunya.

Dia lebih nyaman berangkat sendiri ke soft opening cafe itu dan tidak melibatkan Isobel. Selain karena dia tahu Isobel kemungkinan akan lebih banyak diam, Michael dan Reid adalah rekan kerjanya dan bukan teman Isobel. Sehingga berangkat sendiri terasa jauh lebih Afdol.

Gareth pun segera menghubungi Istrinya, mengabarkan bahwa dia akan pulang larut. Dan seperti biasanya, Isobel hanya meng iya kan , tanpa meminta penjelasan lebih lanjut, seperti alasan pulang malam, kemana dan dengan siapa.

Tak berapa lama kemudian, Gareth pun sudah berada dalam perjalanan dari kantornya yang terlihat dingin dan beku menuju pusat keramaian kota Edinburgh di wilayah Old Town tempat cafe The Black Thistle berada.

*****

The Black Thistle

The Black Thistle ternyata bukan sekedar cafe biasa seperti yang diduga Gareth sebelumnya. Bangunan batu gelap di Cockburn Street itu, ternyata terdiri dari dua bagian. Bagian depan adalah toko buku yang tampak estetik, sementara bagian belakang terdapat cafe dengan nuansa gothic but cozy khas Edinburgh. Konsepnya adalah one stop entertaining, dimana setiap pengunjung bisa terhibur dengan membaca buku yang disukai sekaligus minum kopi atau minuman hangat lain favorit mereka.


Gareth masuk ke dalam toko buku dan mendapati banyak sekali buku Grimoire dengan berbagai lilin aroma terapi dijual di sana. Petugas penjaga toko berpakaian sangat unik, yaitu pakaian penyihir era perburuan King James. Gareth tersenyum melihatnya.

“Apakah kau selalu berpakaian seperti ini saat menjaga toko?” tanya Gareth pada wanita penjaga toko.

Gadis itu menatap Gareth dengan tatapan aneh lalu menjawab,” Tentu tidak tuan, hari ini ada pesta Samhain (Halloween) saya diharuskan mengenakan outfit yang sesuai.”

Gareth terkejut dan baru sadar hari ini adalah 30 Oktober dan pesta Halloween memang ramai di Edinburgh. Dia melihat sekeliling, ternyata semua tamu yang datang mengenakan pakain unik khas Halloween dan hanya dia saja yang berpenampilan Formal.

“Oh God,” bisik Gareth dalam hati.

Lalu dia berjalan ke arah backyard tempat cafe Black Thistle berada. Suasana di sana tak kalah rame. Banyak pengunjung dengan berbagai kostum aneh khas Halloween sedang asyik minum minuman hangat diiringi alunan musik spooky yang terasa ganjil.

Tepat di pojok ruangan dia menangkap sosok dua sahabatnya dengan membawa istri masing masing dan mereka pun berkostum hantu.

“Hai Gareth, kemarilah. Meja kita di sini.,” teriak Reid

Ruangan itu penuh tawa ria dan suasananya sangat santai. Sepertinya hanya dia yang terlihat begitu serius dan kaku.

“Gareth, mengapa kau berpakaian begitu Formal. Jangan bilang kau tidak tahu bahwa di Black Thistle ada pesta Halloween,”teriak Michael sambil tersenyum

“Ah aku lupa menyampaikan padanya, jika hari ini pesta Halloween,” sahut Reid

Gareth tampak kikuk di tengah sahabatnya yang berpakaian serba unik dan didampingi istri masing masing.

“Hai Gareth,” sapa Maria istri Reid. “Kau tidak mengajak Isobel?”

Gareth spontan gugup dan sejenak tidak tahu harus berkata apa. Dia pikir ini adalah pertemuan resmi sehingga takut membuat Isobel bosan, oleh karenanya dia memang sengaja tidak mengajak Isobel.

“Sudah kukatakan tadi untuk mengajak Isobel, tapi Gareth merasa lebih nyaman datang sendiri rupanya. Sudahlah jangan panik Gareth, duduklah,” sahut Reid

Dia pun duduk dengan canggung diantara teman temannya yang terlihat santai dan happy dengan istri masing masing. Gareth memperhatikan sekelilingnya, ruangan ini sengaja di hias nuansa spooky dengan berbagai kelambu hitam di sana sini, ornamen kelelawar dan beberapa topeng seram serta boneka hantu. Diatas meja sudah terdapat menu yang juga dimodifikasi khusus sesuai dengan nuansa Halloween.

“Kami semua sudah pesan minuman khusus hari ini, yaitu Blood Of Vampire, “ ujar Reid dengan nada bercanda. “Kau mau pesan apa?”

Dengan pandangan panik dan bingung Gareth membaca deretan minuman dan makanan dalam daftar menu yang semuanya terlihat aneh.

“Aku tidak tahu harus pesan apa. Hemm aku mungkin ikut pesanan kalian saja,” ujarnya.

Rheid mengangguk dan menyahut ,”Good , kamu akan menjadi Another Vampire malam ini.” Perkataan itu disambut derai tawa Michael dan istrinya.

Tak berapa lama minuman itu pun datang. Ternyata apa yang disebut dalam daftar sebagai Blood of Vampire adalah campuran dari 30 ml blackcurrant liqueur (Crème de Cassis atau Bols Blackcurrant), 10 ml pomegranate juice (jus delima segar untuk efek “darah kental”), 10 ml grenadine (untuk warna dan rasa manis lembut) dan Sedikit air soda atau prosecco dengan efek sparkling seperti darah menggelegak.

Mereka lalu minum bersama sambil mengangkat gelas dan berkata “Cheers”

Disambung oleh ungkapan doa Reid,” Semoga bisnis kita Star & Haven Counseling , semakin maju dan semakin banyak keluarga yang terselamatkan dari perceraian. Ameen.”

Semua serentak mengaminkan doa Rheid, setelah itu mereka ngobrol sana sini sambil menikmati suasana Halloween.

“Aku rasa kita perlu merencanakan pembukaan cabang baru di London, “ ujar Gareth di tengah perbincangan hangat mereka.

Reid memandang Gareth antusias,“ Aku rasa itu ide yang bagus. Bahkan aku saja belum berani melangkah ke sana. Tapi kau sudah memikirkannya. Menurutmu apakah kita perlu merekrut pegawai atau kita menambah mitra untuk cabang London?”

“Aku rasa kita tidak perlu membukanya sepanjang minggu. Kita hanya butuh kantor di lokasi strategis. Dan untuk 6 bulan pertama kita bisa membukanya saat ada appointment saja. Aku bersedia pulang pergi untuk itu,” jawab Gareth dengan mata berbinar

“Good, ide cemerlang. Kita akan matangkan rencana itu dan coba realisasikan awal tahun depan. Bagaimana, apakah kalian sepakat?” tanya Reid

Istri Michael menjawab, “Asal bukan suamiku yang harus pulang pergi London aku merasa itu ide bagus untuk kantor kalian. Maaf kalian tahu aku dan Michel punya 3 anak yang masih kecil dan harus kami urus. Dan aku sudah angkat tangan apalagi ditambah Michael, anak ke empatku”

Tawapun ramai berderai menyambut ucapan istri Michael. Suasana petang itu terlihat menyenangkan dan menghibur bagi pasangan Reid dan Michael. Sementara Gareth yang datang sendirian, seperti berusaha untuk tetap terhibur dan turut berbahagia , walau dalam hati dia mulai merasa menyesal mengapa tidak mengajak Isobel dalam pesta Halloween ini.

*****

RUANG BACA