CINTA SEPUTIH SALJU
PROLOG
LEONA NIGHT
8/25/20251 min read


Edward tersenyum sinis, mendekat hingga jarak di antara mereka hanya beberapa sentimeter. Dengan gerakan yang lembut namun sarat makna, dia menyentuh belahan dada Clara yang rendah, menelusuri gundukan dadanya yang tanpa Bra, "Aku adalah satu satunya orang yang paling tahu apa yang kau inginkan sayang," suaranya rendah dan menggoda. "Aku selalu tahu bagaimana memuaskan hasrat liar yang kau sembunyikan dibalik masker ketenanganmu."
Clara menatapnya, dengan mata sayu dan nafas tertahan karena gerakan tangan Edward yang saat ini sedang memainkan putingnya dengan gerakan yang mampu membuatnya melayang-layang. Clara hanya diam dan tak mampu berkata-kata, matanya terpejam merasakan jari-jari Edward yang terus bermain di puncak payudaranya. Tiba tiba memori akan malam-malam mereka yang penuh gairah menghantui pikirannya. Namun kemudian dia seperti tersadar dan berkata, "Tapi itu bukan cinta, Edward. Dan aku... aku lelah menjalani hidup yang hanya mengikuti keinginan sesaat yang berlalu begitu cepat."
“Oya? Kalaupun bukan cinta, lalu apa namanya Clara?” ujar Edward yang saat ini sudah begitu buas dan liar memberi kecupan dan jilatan berulang kali pada puting Clara yang membuat nafas Clara makin dalam dan pendek.
“Hentikan Edward,” ujar Clara lirih. Tapi dalam hatinya dia tahu bahwa Edward tidak pernah sanggup ditolaknya. Setiap belaian tangan Edward yang menyusuri tubuhnya selalu mampu membawanya melayang jauh ke langit ke tujuh.
Edward lalu menjunjung Clara , yang memelik lirih dan menidurkannya pada Kasur mewah King Size yang sudah menunggu dari tadi. Disibaknya kedua kaki Clara lebar lebar. Dan dimainkannya lidahnya pada lembah yang terdapat diantara dua kaki Clara yang saat ini sesekali melenguh dan menggelinjang.
“Kau tahu Clara, hanya aku yang paham bagaimana membuat setiap jengkal sel kulitmu menjerit. Malam ini aku akan memberikan apa yang paling kamu sukai dan akan aku buktikan bahwa aku mampu membuat tubuhmu melawan pikiranmu sayang,”