Friend's Message

Chapter 2. Cinta Seputih Salju

Leona Night

11/27/20255 min read

Helena mencecap teh hangat yang aku buatkan untuknya. Wajah Afro Amerikanya tampak sangat cantik dan elegan serasi dengan dress warna hijau natal tanpa lengan yang dikenakannya. Aku hanya terdiam memutar mutar rokok ku yang entahlah sudah ke berapa kali kunyalakan pagi ini.

“Hal apa yang ingin kau sampaikan padaku Helena?” tanyaku padanya.

Sambil menghela nafas panjang Helena melihat ke arahku sambil menghisap rokoknya, “ Kau harus siap mendengar apa yang akan aku katakan. Aku tahu ini tidak mudah, tetapi aku tidak tahu lagi harus bagaimana. David ( Pacar Helena) memintaku merahasiakan ini darimu, tetapi aku tidak ingin kau terombang ambing dalam ketidak pastian dan kepalsuan Edward.”

“Apa sih maksud mu Helena?” ujarku dengan degup jantung yang makin meningkat.

“Kau pasti tahu pesta semalam. Kau pikir pesta apa itu?”

“Pesta menjelang peluncuran New Product?Bukankah itu yang dikatakan Edward semalam pada kita semua? ” jawabku keheranan

“Kau salah. Itu bukan pesta peluncuran New Product. Itu adalah pesta perayaan pelepasan masa bujang. Edward. Dia baru saja dijodohkan dengan seorang gadis pilihan keluarganya. Anak seorang pengusaha kaya raya yang menjadi mitra ayahnya selama 10 tahun belakangan ini. Seorang pengusaha tambang minyak,”

Jantungku serasa mau copot mendengar apa yang Helena katakan. Rokokku terjatuh dan mataku memandang nyalang ke arahnya.

“Tapi….semalam dia bercinta denganku,” ujarku kebingungan.

“Ah ya ya ya…itu memang keahlian Edward. Bercinta. Terutama denganmu. Tapi bukankah kau sendiri tahu bahwa itu semua sekedar The Fucking Body tanpa ada kepastian dan keinginan untuk melanjutkan ke tahap yang lebih serius dari pihak Edward?”

Aku Terdiam. Air mataku mengambang dan siap siap mau jatuh.

“Siapa nama wanita itu Helena? Apakah ada foto yang bisa kau tunjukkan sebagai bukti?”

“Tentu,”

Helena menyodorkan sebuah Foto pesta pertunangan. Dalam Foto itu terlihat jelas Edward mengenakan setelan Tuxedo yang dibelinya bersamaku seminggu lalu di Sebuah Rumah Mode ternama di New York. Waktu itu dia berkata bahwa dia butuh Tuxedo baru untuk pertemuan dengan orang orang dari Uni Emirat Arab yang akan mengajaknya berinvestasi pada pembangunan tower baru di Dubai. Akulah yang memilihkan untuknya.

“Namanya Angela De Santorini. Anak dari Mark Santorini keluarga Italia yang kaya raya. Ayahnya punya saham di sebuah resort ternama di Dubai. Seorang arsitek pemilik saham di beberapa tambang minyak di Timur tengah, yang ikut terlibat dalam pengembangan dan pembangunan Kota Dubai. Sementara Angela yang juga seorang Arsitek lulusan dari Harvard University.”

Aku masih memandangi foto itu dengan perasaan campur aduk.

“Apa yang sebenarnya ada di Otak Edward?” tanyaku pada Helena

“Justru itu makanya aku menceritakan ini semua padamu. Aku tidak ingin kau berlarut larut dengannya tanpa ada sebuah kepastian. Dengar Clara, kau wanita cantik dan cerdas. Kau pun seorang Sarjana, Ilmu Komunikasi Bisnis dari Stanford University. Kau layak mendapatkan yang lebih baik daripada seorang Don Juan seperti Edward.”

“Apa lagi yang kau ketahui tentang Edward?” ujarku sambil mengusap air mata.

“Dia menerima perjodohan itu, karena ancaman dari orang tuanya. Jika dia tidak menolak, maka dia akan langsung dicoret dari daftar ahli waris keluarga Bennett.”

Aku mendengus keras dan kembali menangis hingga bahuku terguncang hebat.

Helena mendekatiku dan berkata,” Dengar, Edward lebih memilih Harta benda dan warisan keluarganya dibandingkan dirimu. Setelah bertunangan dengan Angela, dia masih meniduri mu dan berjanji akan menikahimu! Apakah laki laki macam itu yang akan kau jadikan suami? Ayah dari anak anakmu?”

“Aku harus bagaimana Helena?” ujarku setengah berbisik.

“Lepaskan dirimu dari Edward, pulanglah ke Swedia. JIka kau butuh uang, aku akan memberikannya untukmu. Tapi kau harus segera pergi dari sini dan jangan berlarut larut dalam hubungan yang toksik ini. Paham?”

Aku mengangguk pelan.

“Kalau kau masih berharap, bahwa Edward suatu saat akan menikahimu. Maka lupakan. Dia hanya akan menjadikanmu wanita simpanan saja. Kau tidak punya apa apa, selain ijazah doktor mu itu, dan selebihnya Nothing !”

Aku menangis dalam pelukan Helena.

“Sweety, maaf aku sudah mengganggu pagimu. Tapi aku tidak ingin kau mengalami hal yang lebih parah dari ini. Segera pesan tiket dan pergi dari sini senyampang kau masih punya kesempatan untuk melakukannya. Jangan tunggu Edward dengan uang dan kekuasaannya mencegahmu berangkat karena itu menyiksamu dengan kehidupan bagai neraka,” jelas Helena sambil memelukku

Aku mengangguk dan berterimakasih pada Helena. Aku simpan Foto itu dan tak lama Helena pun undur diri.

*****

Siang itu Edward kembali ke apartemenku dan membawa makanan kesukaanku.

“Honey, aku bawakan Chinese Food kesukaanmu. Honey?”

Aku muncul di hadapannya dengan baju lengkap dan celana jins. Dia tampak Heran dan sejurus kemudian mengajukan pertanyaan.

“Mau kemana? Apakah aku perlu mengantarmu?”

“Tidak, tidak perlu. Aku bisa sendiri,”

“Siapa itu Julie Edward? Siapa?Julie Montefiore, anak dari Mark Montefiore, seorang pengusaha dan pemilik saham di berbagai Resort di Dubai. Siapa Dia?”

Dengan entengnya Edward mengangkat bahunya dan berkata,” Aku tidak tahu siapa yang kau maksudkan. Dan aku juga tidak peduli dengan Julie. Dengar, pacarku itu hanya kamu. Dan kamu satu satunya orang yang aku cintai,”

PLAK

Aku menampar pipi Edward dengan keras.

“Penipu kau Edward. Kau Penipu !” teriakku sambil melempar foto pertunangannya dengan Julie Montefiore.

“Jangan katakan bahwa itu Foto lama. Jangan pula katakan itu Foto palsu. Kau ada di dalam Foto itu sedang menyematkan cincin di tangan wanita kaya raya yang menjadi pilihan orang tuamu. Julie Montefiore.”

“Dengar Clara, aku bisa menjelaskannya padamu,”

“Cukup! Bajingan kau,” ujarku sambil berusaha melepaskan diri ku dari cengkraman tanga nya.

Edward tampak panik dan sedikit gusar.


“Bisanya kau mengadakan pesta pelepasan Bujang, dan mengatakan padaku itu launching produk baru. Dan gobloknya aku percaya padamu bahwa itu pesta Launching produk tanpa tahu produk apa yang kau keluarkan di akhir November. Tolol nya kau percaya pada Psikopat macam dirimu Edward.” ujarku dengan nada tinggi diiringi derai air mata.

“Baiklah, aku akui, memang aku bertunangan dengan Julie. Aku terpaksa melakukannya karena desakan orang tuaku !” ujar Edward dengan nada memohon padaku.

“Tidak, kau melakukannya bukan semata karena desakan orang tuamu. Kau melakukannya karena kau tidak ingin dicoret dari Daftar ahli Waris keluarga Bennett. Begitu bukan? Kau lebih memilih harta benda dari pada aku. Dan parahnya kau mempermainkan hidupku tanpa aku sadari,” Ujarku sambil berteriak

“Tidak, aku terpaksa melakukannya untuk masa depan kita Clara. Kita butuh perusahaan milik keluargaku untuk membiayai semua gaya hidup kita.”

Dia lalu berkeliling apartemen mewah itu seraya merentangkan tangan dan berkata dengan raut wajah menjijikkan.

“Semua kemewahan yang kau dan aku nikmati ini, milik perusahaan keluarga Bennett. Aku tidak bisa hidup tanpa ini semua Clara. Aku juga tidak bisa memberikan semua kebahagiaan yang selama ini kau nikmati, tanpa bisnis keluargaku.”

“Kebahagiaan katamu? Bahagia macam apa? Kau tidak pernah memperkenalkan aku sebagai kekasih pada keluargamu. Kau selalu membawaku kemana mana sebagai seorang sekretaris. Kau bahkan memintaku duduk di meja terpisah jika di sana ada orang tuamu. Selama 5 tahun hubungan kita kau merahasiakan kehadiranku dari keluargamu. Apa kau pikir dengan barang barang mewah, uang dan apartemen ini bisa membeli kebahagiaanku?”

“Tapi kau menikmatinya bukan?”

“Aku tetap tinggal bersama mu karena berharap kau akan berubah, menepati janjimu untuk membuat hubungan kita melangkah ke jenjang yang lebih serius. Tanpa janji janji itu, sudah lama aku pergi meninggalkanmu. Dan sekarang waktunya bagiku untuk melakukan itu,” ujarku sambil berteriak dan menangis tersedu.

“Kau mau kemana Clara?” tanya Edward

“Pulang. Pulang ke rumahku, ke tengah keluargaku. Aku memang bukan orang kaya seperti dirimu dan keluargamu. Tapi aku tahu apa arti ketulusan cinta dan penghormatan. Berikan saja semua barang mewah itu untuk Sekretaris mu berikutnya, simpananmu berikutnya. Aku dan hidupku terlalu terhormat untuk sekedar menjadi wanita simpanan laki laki lemah sepertimu.”

Edward terpaku dengan tatapan kosong melihatku keluar dari pintu Privat LIft apartemen mewah itu. Sesampainya di Lobby, petugas Apartemen mempersilahkan aku menuju Mobil yang akan membawaku ke Bandara Internasional John F Kennedy, lalu menerbangkan ku Ke Stockholm Swedia.

Tidak dapat kulukiskan dengan kata kata betapa hancurnya hatiku. Aku terlalu bodoh dan lemah hingga mempercayai semua perkataan Edward. Aku bahkan mengijinkannya meniduriku di tengah semua kebohongan yang dia buat. Oh Tuhan..hidup macam apa yang sudah kulalui selama ini?

Aku hanya bisa menangis dan memejamkan mataku, mencoba untuk melupakan semua yang telah terjadi dan menata hati serta pikiran untuk bertemu kedua orang tuaku

*****

CHAPTER 3

BACK TO PROLOG